Tragisnya Proses Pemakaman Jenazah Khalifah Utsman bin Affan | Jenazah khalifah Utsman bin Affan yang tercabik-cabik oleh sabetan pedang kaum muslim tahun 661 masehi segera dibawa ke masjid nabawi untuk di sholatkan, suatu ritual kaum muslim dikala diantara mereka ada yang wafat. Namun sholat jenazah ini berakhir ricuh. Gelombang besar kaum muslim menolak jenazah ini disholatkan di masjid nabi. Alasan dari kaum muslim yang menolak adalah tidaklah pantas hal itu dilakukan di masjid nabawi karena dosa-dosa khalifah Utsman. Mereka menuntut jenazah tersebut disholatkan diluar madinah. Gelombang besar ini tampil garang, bersenjata dan menguasai seluruh sisi-sisi masjid nabawi.
Kelompok lain yang terdiri para sahabat nabi senior diantaranya Ali bin Abi Thalib, Abu Musa Al-Asy’ariy, Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Abbas tak kuasa menyingkirkan gelombang kaum muslim yang menguasai masjid nabawi. Akhirnya jenazah khalifah Utsman diamankan dirumahnya dan dalam pelukan istri-istri khalifah sampai dua atau tiga hari. Jenazah Khalifah Ustman disholatkan sendiri-sendiri oleh kaum muslim yang berminat menyolatinya, ditempatnya masing-masing.
Persengketaan untuk lokasi pemakaman jenazah khalifah Utsman pun bermunculan. Para sahabat senior dan keluarga menginginkan jenazah dimakamkan disamping makam nabi sebab jenazah ini adalah jenazah khalifah atau setidaknya dimakamkan di baqi’ karena jenazah ini tidak diragukan keislamannya. Dua area ini adalah area khusus atau area istimewa untuk pemakaman kaum muslim yang wafat.
Keinginan ini tidak berlangsung mulus bahkan ditentang dan ditolak dengan keras tegas oleh kaum muslim lainnya. Kelompok yang menentang ini bagian dari kelompok yang menguasai masjid nabawi yang kemudian juga menguasai area pemakaman baqi’. Rupanya kelompok besar ini sudah menguasai dua lokasi penting kaum muslim ini sejak jam pertama pengumuman tewasnya khalifah Utsman.
Dua atau tiga hari telah berlalu. Mau tidak mau jenazah khalifah Utsman harus segera dikebumikan karena kondisi jenazah yang sudah semakin rusak. Akan tetapi dimana & bagaimana caranya? diplomasi dengan kelompok penguasa baqi’ tidak kunjung berhasil sementara memerangi mereka sama saja dengan perang saudata yang sungguh sangat berbahaya bagi semua lapisan kaum muslim dan masa depan mereka.
Namun keputusan cepat dan tepat tetap harus segera diambil dalam situasi yang amat sangat rumit. Keluarga khalifah dipimpin istri khalifah paling berpengaruh yakni Na’ilah binti Farafasah binti Akhwash didampingi para sahabat nabi senior seperti Ali bin Abi Thalib, Abu Musa al-Asy’ariy, Hasan bin ali, Husein bin Ali dan lain-lain memutuskan jenazah khalifah utsman diusung menuju ke baqi’ pada tengah malam disaat para pemboikot baqi’ itu terlena.
Rencana matang disiapkan, kalkulasi kondisi dipikirkan dengan matang, keluarga khalifah dan para sahabat senior mengutus mata-mata ke area baqi’ dan jenazah pun diusung menuju titik liang lahat yang dituju.
Namun apa yang terjadi? semua ternyata berubah dalam sekejap!
Beberapa orang dari kelompok pemboikot mengetahui jenazah khalifah telah sampai di baqi’. Mereka segera menghunus senjata dan memanggil kawan-kawannya! Gelombang besar pun turun menyerbu area baqi’. Tidak ada komando dan intruksi, orang-orang kelompok boikot ini spontan melemparkan batu-batu pada rombongan pengusung jenazah khalifah dan menghantam jenazah khalifah! Mereka berteriak lantang dan mengusir rombongan jenazah khalifah Ustman untuk membawa keluar jenazah khalifah dari area baqi’. Bahkan pada suatu kesempatan kelompok pemboikot ini sempat berhasil merebut jenazah Khalifah dari dekapan keluarga dan menghantam memukuli jenazah hingga patah tulang punggung atau tulang iga jenazah itu.
Tindakan brutal secara massal ini nyaris membawa korban baru dan mau tidak mau, jenazah segera dibawa lari keluar area baqi’. Namun malam itu juga pengebumian jenazah tidak boleh ditunda! akan tetapi dikebumikan dimana? sedangkan lokasi pemakaman yang memungkinkan yang paling dekat dengan baqi’ hanyalah area pemakaman kaum yahudi? sementara kelompok pemboikot baqi’ terus menerus mengawasi dan mengepung!
Akhirnya dengan dibopong oleh keluarga khalifah yang rata-rata terdiri dari kaum perempuan dan dibantu para sahabat nabi yang lain, jenazah khalifah Utsman bin Affan dikebumikan di area makam yahudi. Kaum pemboikot pun puas sebab bagi mereka ini adalah jelas membuktikan bahwa khalifah Utsman telah mati sebagai pengkhianat islam dan umat islam yang selayaknya digolongkan dengan kaum Yahudi.
Sumber :
- Tarikh ar-rusul wal muluk, ibnu jarir ath-thobariy
- Tarikh al-bidayah wan nihayah, ibnu katsir
Simak juga video kami di channel Waskita Jawi